Senin, 09 Januari 2017

cerpen INDAHNYA SANG UJIAN






Embun pagi berselimut kabut, mentari mulai melirik manja. Detik jam pun terus berputar. Daun pepohonan yang rindang sehingga membuahkan angin yang begitu sejuk dan segar.
Aku adalah seorang wanita yang hidup disuatu desa yang tempatnya sangat pelosok. Karena sangat pelosoknya tempat tinggalku, sampai-sampai dalam hal pendidikan agama Islam sangatlah kurang mengerti. Aku keturunan dari salah satu keluarga yang kurang memahami tentang  keagamaan. Sehingga nenekku menyekolahkanku di sebuah sekolah yang berbasis agama. Lama sudah dua tahun aku ditinggal orang tuaku yang bekerja di Kalimantan Timur sebagai imigran. Aku tinggal di desa bersama nenekku . Desaku adalah suatu tempat dimana warganya kurang memahami agama.  
Sewaktu sekolah, aku mendapat pembelajaran tentang kewajiban berjilbab bagi seorang wanita. Hatiku langsung tersentuh karena keseharianku tidak  jilbab. Tiba-tiba hasratku sangat besar untuk mengenakan jilbab. Suatu hari aku pergi keluar dengan mengenakan jilbab, karena keadaan diluar otomatis ada tetangga yang melihat keanehanku yang semula tidak memakai jilbab ko’ berubah menjadi mengenakan jilbab. Kurangnya mengerti akan mengenai agama menjadikan tetanggaku berpikiran yang aneh-aneh. Aku sebagai seorang cewek yang sudah baligh berpikir kalau mengenakan jilbab itu wajib hukumnya. Tapi tetanggaku berpikir kalau aku mengenakan jilbab hal yang menyeleweng.
Aku bingung bagaimana caranya untuk memulai semua itu darimana. Banyak cemoohan dari warga daerahku, sehingga menjadikan aku sangat enggan mendengarnya.
“Kenapa tetanggaku sangat susah untuk mengerti?” batinku.
Dengan tekad, nekad, tak perduli aku mengenakan jilbab. Tetanggaku pun lebih-lebih mencemoohiku. Batin jiwaku pun sangat sakit tetapi akupun tetap tegar menghadapi semua itu.
Tiba-tiba orang tuaku pulang, aku pun menghampirinya dengan penuh kegembiraan. Orang tuaku tanpa menanyakkan kabar terlebih dahulu, tetapi langsung memarahiku, karena orang tuaku bukanlah keturunan dari orang yang paham tentang agama Islam.
“Lepas jilbabmu!!!!!” pinta ayahku dengan nada tinggi.
“Apakah ada yang salah dengan jilbabku???” jawabku dengan nada tegas.
“Anak kecil yang baru lahir kemarin belum tahu dalil nya tentang perintah berjilbab.” Jawab ayahku sembari melotot.
Akupun langsung diam dan menuruti perintah ayahku, karena aku tidak mau durhaka kepadanya. Akupun sadar kalau aku sudah dewasa, tentunya sudah mampu membela kebenaran dan memilih antara yang benar atau salah.
“Ya Allah , kenapa semua orang di sini belum tahu tentang semua kaum wanita harus menutup auratnya.” Batinku sambil menangis.
Meski tiada dukungan dari siapapun termasuk orang tua juga tetanggaku terkecuali teman yang selalu mendukungku. Aku tetap tegar menghadapi semua itu dan aku berharap semoga Allah Swt. membuka hati orang tersebut secara perlahan akan akan sebuah kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya.
Aku mencoba untuk selalu bersabar dan tidak lupa curhat pada temanku yang hanya bisa memberikan motivasi dukungan untuk tetap optimis kalau suatu hari nanti aku pasti bisa.
“Sabar..........sabar..........mungkin semua itu hanya sebuah ujian dari-Nya sebelum menjadikanku yang lebih baik lagi.” Batinku dengan penuh ikhlas.
Suatu hari didesaku ada acara pengajian yang membahas tentang kewajiban seorang wanita untuk menutupi auratnya. Setelah usai acara tersebut, semua orang yang telah melarangku mengenakan jilbab mempunyai hasrat untuk mempelajari lebih dalam akan kewajiban itu. Satu bulan telah berlalu, orang tuaku maupun tetanggaku sadar dan mengerti juga akan kita sebagai seorang wanita mempunyai kewajiban menutupi aurat. Dan akhirnya aku sudah bernafas lega dan tiada lagi yang melarangku mengenakan jilbab untuk menutupi aurat. Alhamdulillah orang tuaku dan tetanggaku meminta maaf padaku karena kesalahpahaman yang mereka perbuat terhadapku. Aku sangat bersyukur karena Allah Swt. telah membuka pintu hati menuju yang benar/lurus. Di desaku menjadi desa yang kuat akan beragama dan mendirikan sebuah pondok pesantren untuk mengkaji ilmu agama. Aku sangat terharu akan semuanya menjadi berubah secara cepat seperti yang tak kubayangkan.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar