Oleh : Lu’luul
Mar’ah
Mengawali
penulisan kali ini mengenai peran dan problematika perempuan dalam menentukan
arah masa depan bangsa, sehingga ada baiknya kita mengingat kembali sejarah
perjuangan RA Kartini. Era Kartini, perempuan-perempuan bangsa ini belum
memperoleh kebebasan bersikap dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan
memperoleh pendidikan yang tinggu seperti laki-laki. Ibarat kata, adanya
penindasan terhadap perempuan. Tidak!, RA Kartini tetap semangat dalam
memperjuangkan emansipasi perempuan.
Semangat
serta perjuangan RA Kartini menginspirasi perempuan setelahnya hingga bisa
dirasakan perempuan saat ini. Perempuan dan laki-laki mempunyai hak kesempatan
samadalam mengenyam pendidikan. Pendidikan menolak kebodohan, seperti Dewi
Aisyah merupakan seorang perempuan yang cerdas dan pintar yang hidup jauh
sebelum lahirlah RA Kartini. Selain itu, kita harus menjadi perempuan yang
produktif dan kreatif. Kita harus bisa menanamkan spirit untuk selalu berprestasi
dalam berbagai bidang, namun juga tidak boleh melupakan kodrat seorang
perempuan.
Ir.
Soekarno pernah mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah
melupakan sejarah dan jasa-jasa pahlawan yang berjuang hanya untuk bangsa
tercinta ini.” Oleh karena itu, kita mengingat perjuangan RA Kartini dengan
memperingati Hari Kartini pada 21 April, dan saya mengajak perempuan-perempuan
bangsa Indonesia untuk memanfaatkan era emansipasi atau kesetaraan gender
(kesempatan sama) yang telah diperjuangkan RA Kartini dengan sebaik-baiknya
dalam menentukan masa depan bangsa ini.
Kita
memperingati Hari Kartini bukanlah bentuk ceremonial saja, melainkan kita harus
mampu memahami esensi perjuangkan RA
Kartini. Perjuangan RA Kartini dengan mendirikan sekolah yaitu sekolah wanita.
Jasa-jasa
pahlawan sangatlah berharga sebagai kontribusi mencapai cita-cita bangsa ini.
Akankah kita diam saja?. Bangkitlah, mana semangat kita walaupun sebagai
seorang perempuan yang kadang diremehkan oleh laki-laki.
Kita telah keluar
dari belenggu kebodohan menuju perempuan cerdas. Perempuan cerdas akan
terinspirasi oleh jasa para pahlawan, lalu bagaimana kita tetap semangat
meneruskan perjuangan pahlawan yang telah tiada.
Bekal
telah ada untuk berpartisipasi menentukan arah bangsa ini, mengharumkan nama
kaum perempuan dan membuat bangga terhadap bangsa ini. Adanya emansipasi
perempuan ini seharusnya bisa menjadikan generasi muda perempuan yang cerdas
bukan menjadi lemah. Kita harus mempertahankan dan memperjuangkan kesempatan
yang luar biasa. Terimakasih RA Kartini.
Latarbelakang
keluarga bukanlah sebagai penghalang untuk mengenyam pendidikan yang lebih
tinggi. Pendidikan tinggi juga tidak terlepas biaya, sehingga faktor utama
berhenti belajar karena tidak ada biaya. Kita sebagai bangsa Indonesia bangga
terhadap kebijakan pemerintah bagi anak yang kurang mampu mendapatkan
keringanan berupa beasiswa atau bantuan dana. Saya akan bercerita sedikit “saya
dari keluarga yang berkecukupan dan saya anak nomor tiga dari enam bersaudara.
Saya masih mempunyai tiga saudara yang masih sekolah, sehingga orangtua saya
membiayai empat anaknya sekolah. Saya ingin tetap melanjutkan sekolah sampai
pendidikan tinggi, saya yakin, berusaha juga selalu berdoa. Kunci utamanya
dalah ketekadan belajar demi cita-cita dan karena Allah swt.. Alhamdulillah
saya bisa melanjutkan kuliah dan mendapat bidik misi dari kemenag.” Terkadang
budaya jawa desa tidak menginginkan anak perempuannya berpendidikan tinggi
karena nantinya akan menjadi ibu rumah tangga yang aktifitasnya mengurus
anak-anaknya. Namun rasa hati saya tergetak tambah semangat untuk menjadi
perempuan berbeda.
Perempuan
berperan sangatlah penting dalam menentukan arah bangsa. Bagaimana keadaan bangsa yaitu bagaimana
keadaan generasi-generasinya. Perempuanlah yang menciptakan generasi-generasi
muda untuk meneruskan perjuangan. Perjuangan ada pada perempuan-perempuan yang
cerdas, sehingga pentingnya belajar dengan melanjutkan pendidikan yang
setinggi-tingginya.
Perempuan
mengenyam pendidikan tinggi, demi menciptakan generasi yang cerdas, sehingga
dapat berfikir ilmiah dalam menyikapi persoalan-persoalan. Persoalan yang ada
harus bisa tersikapi dengan ide-ide yang memunculkan solusi yang tepat dan
menjadikan keputusan solusi menjadi perubahan yang baik di masa depan. Waktu
tidak bisa diulang, kemaren sebagai pelajaran hikmah kritikan membangun spirit
dan penyesalan tiada di depan melainkan di belakang. Masa depan merupakan tanggungjawab kita, walaupun
seorang perempuan janganlah takut menuju keadilan. Belajar memikul
tanggungjawab akan tercipta perempuan yang mandiri. Perempuan mandiri bukan
berarti tidak bantuan dari seorang laki-laki, karena perempuan tidaklah manja
dan mempunyai kesempatan sama bisa di berbagai bidang. Perempuan bukan hanya
sebagai pelengkap kehidupan saja, melainkan bisa bergerak dalam hal kebaikan membangun
bangsa yang lebih baik.
Perempuan
merupakan madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Anak-anak akan
dididik menjadi generasi yang berakhlak, mempunyai etika atau budi pekerti
luhur dan berpengetahuan yang luas. Ada ungkapan kata “Perempuan adalah tiang
negara.” Perempuan di suatu negara baik, maka negara akan baik juga begitupun
sebaliknya, jika perempuan di suatu negara sudah tidak baik, maka cepat atau
lambat negara akan tidak baik.
Anak-anak
merupakan generasi penerus atau akan menggantikan mereka yang sudah purna. Kita
akan menjadi pemimpin bangsa dan negara ini. Pemimpin adil akan tercipta dengan
bagaimana cara mendidik anak-anaknya. Di samping itu, perempuan akan menciptakan
generasi yang memiliki kepribadian. Seuntai kata “orang yang mempunyai
kepribadian sudah tentu memiliki kecerdasan, namun orang yang mempunyai
kecerdasan belum tentu memilki kepribadian.” Bagaimana seorang perempuan
membentuk kepribadian bagi generasi selanjutnya. Generasi akan menjadi pemimpin
bangsa masa depan bangsa yang akan memperbaiki persoalan-persoalan bangsa yang
ada saat ini.
Menurut
Jokowi (Presiden Indonesia) bahwa “Perempuan adalah ibu bangsa.” Karena sebagai
pencetak anak-anak yang berprestasi membawa harum nama bangsa negara ini.
Dicontohkan pada ajang Asian Games bertuan rumah Indonesia “Jakarta-Palembang”,
Indonesia bangga mendapatkan banyak medali yang sebagian didapatkan dari atlet
perempuan.
Perempuan
dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menjadi seorang
pemimpin. Jangan menomorduakan perempuan sebagai pemimpin. Pemimpin dapat
memimpin karena keabsahan belajar dalam pendidikan, sehingga akan menjadi
pemimpin yang hebat. Bukan berarti seorang perempuan akan menyaingi seorang
laki-laki untuk menjadi seorang pemimpin. Apabila melihat kepemimpinan dalam
keluarga, perempuan juga akan menjadi kodratnya seorang perempuan. Peran
laki-laki dan perempuan dalam keluarga saling melengkapi, di mana seorang
perempuan cerdas akan menjadi mandiri dan produktif. Perempuan akan
memanfaatkan era digital yang sedang berkembang dengan berbisnis online.
Wahai
laki-laki!. Janganlah memandang dan mensikapi perempuan dari satu sudut pandang
saja kalau perempuan itu lemah. Tidak!. Perempuanlah yang melahirkan laki-laki
menjadi pemimpin hebat, maka dari itu laki-laki hebat terlahir dari perempuan
yang jauh lebih hebat. Perempuan cerdas, hebat, dan tangguh maka optimislah
akan terbangun bangsa yang yang baik.
Peran
perempuan sangatlah penting dan kita berpikirlah bahwa seorang perempuan harus
mendapatkan hak-hak yang seutuhnya. Perempuan bisa mandiri. Perempuan tidak
manja. Perempuan produktif. Perempuan memiliki cita-cita yang sama seperti
cita-cita laki-laki tanpa melupakan kodratnya perempuan. Perempuan ibu bangsa
bagi generasi mileneal. Perempuan akan mengarahkan serta mengantarkan
generasinya menuju bangsa yang adil dan makmur. Bangga menjadi perempuan.
Semangat menjadi Kartini-Kartini yang tangguh. Perempuan bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar