Kamis, 31 Januari 2019

POTRET PEREMPUAN DALAM MENENTUKAN ARAH BANGSA


Oleh : Lu’luul Mar’ah

Mengawali penulisan kali ini mengenai peran dan problematika perempuan dalam menentukan arah masa depan bangsa, sehingga ada baiknya kita mengingat kembali sejarah perjuangan RA Kartini. Era Kartini, perempuan-perempuan bangsa ini belum memperoleh kebebasan bersikap dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan memperoleh pendidikan yang tinggu seperti laki-laki. Ibarat kata, adanya penindasan terhadap perempuan. Tidak!, RA Kartini tetap semangat dalam memperjuangkan emansipasi perempuan.
Semangat serta perjuangan RA Kartini menginspirasi perempuan setelahnya hingga bisa dirasakan perempuan saat ini. Perempuan dan laki-laki mempunyai hak kesempatan samadalam mengenyam pendidikan. Pendidikan menolak kebodohan, seperti Dewi Aisyah merupakan seorang perempuan yang cerdas dan pintar yang hidup jauh sebelum lahirlah RA Kartini. Selain itu, kita harus menjadi perempuan yang produktif dan kreatif. Kita harus bisa menanamkan spirit untuk selalu berprestasi dalam berbagai bidang, namun juga tidak boleh melupakan kodrat seorang perempuan.
Ir. Soekarno pernah mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa pahlawan yang berjuang hanya untuk bangsa tercinta ini.” Oleh karena itu, kita mengingat perjuangan RA Kartini dengan memperingati Hari Kartini pada 21 April, dan saya mengajak perempuan-perempuan bangsa Indonesia untuk memanfaatkan era emansipasi atau kesetaraan gender (kesempatan sama) yang telah diperjuangkan RA Kartini dengan sebaik-baiknya dalam menentukan masa depan bangsa ini.
Kita memperingati Hari Kartini bukanlah bentuk ceremonial saja, melainkan kita harus mampu memahami esensi perjuangkan  RA Kartini. Perjuangan RA Kartini dengan mendirikan sekolah yaitu sekolah wanita.
Jasa-jasa pahlawan sangatlah berharga sebagai kontribusi mencapai cita-cita bangsa ini. Akankah kita diam saja?. Bangkitlah, mana semangat kita walaupun sebagai seorang perempuan yang kadang diremehkan oleh laki-laki.
Kita telah keluar dari belenggu kebodohan menuju perempuan cerdas. Perempuan cerdas akan terinspirasi oleh jasa para pahlawan, lalu bagaimana kita tetap semangat meneruskan perjuangan pahlawan yang telah tiada.
Bekal telah ada untuk berpartisipasi menentukan arah bangsa ini, mengharumkan nama kaum perempuan dan membuat bangga terhadap bangsa ini. Adanya emansipasi perempuan ini seharusnya bisa menjadikan generasi muda perempuan yang cerdas bukan menjadi lemah. Kita harus mempertahankan dan memperjuangkan kesempatan yang luar biasa. Terimakasih RA Kartini.
Latarbelakang keluarga bukanlah sebagai penghalang untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi juga tidak terlepas biaya, sehingga faktor utama berhenti belajar karena tidak ada biaya. Kita sebagai bangsa Indonesia bangga terhadap kebijakan pemerintah bagi anak yang kurang mampu mendapatkan keringanan berupa beasiswa atau bantuan dana. Saya akan bercerita sedikit “saya dari keluarga yang berkecukupan dan saya anak nomor tiga dari enam bersaudara. Saya masih mempunyai tiga saudara yang masih sekolah, sehingga orangtua saya membiayai empat anaknya sekolah. Saya ingin tetap melanjutkan sekolah sampai pendidikan tinggi, saya yakin, berusaha juga selalu berdoa. Kunci utamanya dalah ketekadan belajar demi cita-cita dan karena Allah swt.. Alhamdulillah saya bisa melanjutkan kuliah dan mendapat bidik misi dari kemenag.” Terkadang budaya jawa desa tidak menginginkan anak perempuannya berpendidikan tinggi karena nantinya akan menjadi ibu rumah tangga yang aktifitasnya mengurus anak-anaknya. Namun rasa hati saya tergetak tambah semangat untuk menjadi perempuan berbeda.
Perempuan berperan sangatlah penting dalam menentukan arah bangsa.  Bagaimana keadaan bangsa yaitu bagaimana keadaan generasi-generasinya. Perempuanlah yang menciptakan generasi-generasi muda untuk meneruskan perjuangan. Perjuangan ada pada perempuan-perempuan yang cerdas, sehingga pentingnya belajar dengan melanjutkan pendidikan yang setinggi-tingginya.
Perempuan mengenyam pendidikan tinggi, demi menciptakan generasi yang cerdas, sehingga dapat berfikir ilmiah dalam menyikapi persoalan-persoalan. Persoalan yang ada harus bisa tersikapi dengan ide-ide yang memunculkan solusi yang tepat dan menjadikan keputusan solusi menjadi perubahan yang baik di masa depan. Waktu tidak bisa diulang, kemaren sebagai pelajaran hikmah kritikan membangun spirit dan penyesalan tiada di depan melainkan di belakang. Masa depan  merupakan tanggungjawab kita, walaupun seorang perempuan janganlah takut menuju keadilan. Belajar memikul tanggungjawab akan tercipta perempuan yang mandiri. Perempuan mandiri bukan berarti tidak bantuan dari seorang laki-laki, karena perempuan tidaklah manja dan mempunyai kesempatan sama bisa di berbagai bidang. Perempuan bukan hanya sebagai pelengkap kehidupan saja, melainkan bisa bergerak dalam hal kebaikan membangun bangsa yang lebih baik.
Perempuan merupakan madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Anak-anak akan dididik menjadi generasi yang berakhlak, mempunyai etika atau budi pekerti luhur dan berpengetahuan yang luas. Ada ungkapan kata “Perempuan adalah tiang negara.” Perempuan di suatu negara baik, maka negara akan baik juga begitupun sebaliknya, jika perempuan di suatu negara sudah tidak baik, maka cepat atau lambat negara akan tidak baik.
Anak-anak merupakan generasi penerus atau akan menggantikan mereka yang sudah purna. Kita akan menjadi pemimpin bangsa dan negara ini. Pemimpin adil akan tercipta dengan bagaimana cara mendidik anak-anaknya. Di samping itu, perempuan akan menciptakan generasi yang memiliki kepribadian. Seuntai kata “orang yang mempunyai kepribadian sudah tentu memiliki kecerdasan, namun orang yang mempunyai kecerdasan belum tentu memilki kepribadian.” Bagaimana seorang perempuan membentuk kepribadian bagi generasi selanjutnya. Generasi akan menjadi pemimpin bangsa masa depan bangsa yang akan memperbaiki persoalan-persoalan bangsa yang ada saat ini.
Menurut Jokowi (Presiden Indonesia) bahwa “Perempuan adalah ibu bangsa.” Karena sebagai pencetak anak-anak yang berprestasi membawa harum nama bangsa negara ini. Dicontohkan pada ajang Asian Games bertuan rumah Indonesia “Jakarta-Palembang”, Indonesia bangga mendapatkan banyak medali yang sebagian didapatkan dari atlet perempuan.
Perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menjadi seorang pemimpin. Jangan menomorduakan perempuan sebagai pemimpin. Pemimpin dapat memimpin karena keabsahan belajar dalam pendidikan, sehingga akan menjadi pemimpin yang hebat. Bukan berarti seorang perempuan akan menyaingi seorang laki-laki untuk menjadi seorang pemimpin. Apabila melihat kepemimpinan dalam keluarga, perempuan juga akan menjadi kodratnya seorang perempuan. Peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga saling melengkapi, di mana seorang perempuan cerdas akan menjadi mandiri dan produktif. Perempuan akan memanfaatkan era digital yang sedang berkembang dengan berbisnis online.
Wahai laki-laki!. Janganlah memandang dan mensikapi perempuan dari satu sudut pandang saja kalau perempuan itu lemah. Tidak!. Perempuanlah yang melahirkan laki-laki menjadi pemimpin hebat, maka dari itu laki-laki hebat terlahir dari perempuan yang jauh lebih hebat. Perempuan cerdas, hebat, dan tangguh maka optimislah akan terbangun bangsa yang yang baik.
Peran perempuan sangatlah penting dan kita berpikirlah bahwa seorang perempuan harus mendapatkan hak-hak yang seutuhnya. Perempuan bisa mandiri. Perempuan tidak manja. Perempuan produktif. Perempuan memiliki cita-cita yang sama seperti cita-cita laki-laki tanpa melupakan kodratnya perempuan. Perempuan ibu bangsa bagi generasi mileneal. Perempuan akan mengarahkan serta mengantarkan generasinya menuju bangsa yang adil dan makmur. Bangga menjadi perempuan. Semangat menjadi Kartini-Kartini yang tangguh. Perempuan bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar